Akankah Keindahan Alam Hanya Tinggal Kenangan
Saat
kubuka mata , kicau burung terdengar begitu merdu, seakan sedang
bersenda gurau dibawah hangatnya sinar mentari pagi, lalu kutengok
pemandangan dibalik jendela kamar, yang selalu menggodaku untuk segera
berlari keluar. Kulihat hamparan padi yang mulai menguning, membentang
seluas mata memandang, dibelah sungai kecil dengan air jernihnya yang
selalu membuatku tak kuasa untuk menyentuh dan tenggelam dalam
kesejukannya. Petani – petani yang bergumul dengan keringat seperti
asyik dengan cangkulnya, tak lagi hiraukan kulit yang hitam legam
terbakar matahari, tak tampak keluh kesahnya, keikhlasan dan ketulusan
tergambar jelas dalam ramah sapa. Terdengar jelas tawa riang anak-anak
yang menggembala ternak, bergelut dalam keruhnya lumpur lalu berbilas
dijernihnya sungai. Tak ada batasan, tak tampak ketakutan, rasa jijik,
kotor , yang ada hanya tawa dan bahagia, gambaran betapa hidup itu
indah, mudah dan untuk dinikmati.
Keindahan ini terus hidup dalam kenanganku, semua itu tinggal kenangan. Karna kini kudengar
raung suara buldoser ganas meratakan lahan-lahan persawahan,
mesin-mesin pemotong membelah batang-batang pohon yang bertahun-tahun
menjadi tempat berlindung dari terik matahari , saat para petani
istirahat melepas lelah sambil menyantap masakan yang dihantar sang
istri dari rumah. Namun sekarang, pondasi-pondasi beton mulai angkuh
berdiri, Perumahan perumahan elit menjadi pemandangan pengganti.
.
Dan kini,aku merasa itu hanya akan menjadi sebuah kenangan yang mungkin
tidak dapat kunikmati lagi. Hingga akhirnya aku terjebak dalam sebuah
pertemuan di Lembur Pancawati 25 februari lalu. Awalnya
aku merasa asing diantara mereka, namun topik dalam pertemuan ini mampu
menarikku untuk ada dan mendengar diskusinya. Kehadiran Bapak
Effendi Soemardja (Pakar Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup) yang
menuntun kita dalam pembahasan seputar Potensi, tantangan dan sudut
pandang pengembangan ekowisata Bogor yang ideal sebagai
pendorong pengembangan ekowisata Indonesia, juga beberapa perwakilan
dari kalangan pengusaha, penggiat alam, aktivis konservasi dan
masyarakat seperti membawa harapan baru bagiku, dan bagi jutaan manusia
yang ternyata punya harapan yang sama denganku.
Ekowisata
yang seringkali kita artikan sebagai kegiatan yang bisa dinikmati oleh
manusia, tentang alam dan budaya adalah salah satu jalan keluar yang
bisa memberikan mutual benefit, bukan hanya sesama manusia, tapi juga
bagi alam. Betapa tidak dengan konsep ekowisata kita bisa melakukan
beberapa hal sekaligus, perlindungan terhadap ekologi alam, pengawetan
beraneka ragam jenis dan ekosistem, juga pemanfaatan alam secara
lestari. Tentu saja ini hal sangat sulit diwujudkan bila kita berjalan
dengan idealisme masing masing. Oleh karena itu perlu persamaan persepsi
, visi dan misi antara beberapa pihak. Pengusaha pengembang pemilik
modal, pemerhati lingkungan, pemerintahan dan masyarakat.
Created with Artisteer
Langganan:
Postingan
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar